sisi gelap kaderisasi



kaderisasi adalah suatu proses pembentukan dan pengembangan kader dalam suatu organisasi atau komunitas yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dari organisasi atau komunitas tersebut.dalam lingkungan mahasiswa, kegiatan ini menjadi sangat esensial karena dengan adanya kaderisasi ini, mahasiswa dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan mendasar sehingga terbentuklah mahasiswa yang memiliki kualitas dan integritas,serta dapat memberi dampak positif bagi sekitarnya kaderisasi ini biasanya diberlakukan baik pada saat orientasi mahasiswa baru, di dalam organisasi mahasiswa, ataupun ukm mengikuti perkembangan zaman, seharusnya kaderisasi ini kembali dirancang sehingga kegiatan ini dapat terbebas dari image-nya yang identik dengan perpeloncoan serta senioritas yang menyeramkan, agar selaras dengan tujuan yang diinginkan, kaderisasi harus fokus dalam pembentukan karakter mahasiswa secara sehat. namun, dalam pelaksaanya, ternyata masih ada beberapa oknum yang mengedepankan senioritas dan menyeleweng dari aturan yang seharusnya bisa menjadi mentor yang membantu para juniornya untuk berkembang, bukan malah jadi ajang untuk menunjukkan dominasi mereka terhadap para juniornya. diantaranya:

1.pembullyan berkedok kaderisasi

dalam membentuk karakter mahasiswa, tidak jarang terdapat bentuk bullying yang terjadi di dalamnya, baik bullying secara fisik maupun bullying secara verbal yang justru kerap kali terjadi. contoh dari bullying verbal sendiri adalah seperti meneriaki atau membentak dan mematahkan argumen kader untuk merendahkan atau mengintimidasi mereka. hal ini justru menjadikan mereka tertekan alih-alih membentuk karakter mereka. selain itu, meneriaki kader tanpa tujuan yang jelas juga dapat mempengaruhi sisi psikologis mereka atau bisa kita sebut kesehatan mentalnya berkurang akibat oknum berbuat kepada kedernya sendiri.

2.Tempat untuk ajang balas dendam

"kita dulu lebih parah" atau "gitu aja lemah" selalu jadi andalan pengkaderan atau senior yang mencoba membenarkan tindakan keras atau perundungan terhadap junior dalam proses kaderisasi. padahal, untuk membentuk karakter dari para kader seharusnya perlu di rancang lagi kaderisasi yang mengedepankan lingkungan yang positif dan membangun seperti hanya membentukan rasa kepedulian sesama kader dan rasa kekeluargaan.


3.kaderisasi sampai malam hari

di beberapa produ atau fakultas, seringkali pengakader ankan melanggengkan kegiatan kaderisasi sampai malam hari, bahkan melewati bata waktu yang wajar. hal ini tentu akan membahayakan para kadernya, apalagi jika tidak memikirkan kondisi kesehatan mereka. perlu dipertanyakan kembali mengenai urgensi dari kaderisasi sampai tengah malam? apakah efektif dalam membentuk karakter para kadernya atau hanya membebankan mereka tanpa alasan yang jelas.


4.sistem kaderisasi yang ketinggalan zaman

kaderisasi pada zaman dahulu seringkali identik Dengan perpeloncoan dan sistem senioritas yang tinggi, seiring pergantian zaman, kaderisasi 

sistem seperti itu seharusnya sudah tidak relevan. hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pemikiran, situasi,serta tuntutan pada masing-masing zaman. saat ini, sudah terdapat banyak cara dalam membentuk karakter kader dalam lingkungan yang sehat dan positif dengan tujuan yang lebih jelas dibandingkan dengan perpeloncoan dan senioritas.


kaderisasi sebenarnya memiliki tujuan dan manfaat yang berguna bagi para mahasiswa mulai dari keterampilan berkomunikasi, kepimpinan, kerja tim, manajemen waktu, dan lain sebagainya. namun, untuk itu diperlukan juga senior sebagai mentor yang benar-benar berperan sebagai pembimbing dang pengarah bagi para juniornya


sumber referensi: https://www.instagram.com/p/C6ydtS4S6gy/?igsh=MTR6bWpzbmNxdGtidA==