Kenangan Indah

foto by images.app.goo.gl 

Hujan kau datang, kadang tanpa memberi tanda. Awan gelap membuat pakaian yang dijemur tidak kering tapi kau tak turun-turun. Dimalam hari dingin seperti di Kutub utara. Petir-petir yang menyambar begitu jelas dilihat di tengah sawah sungguh indah, walaupun ketika dilihat membuat orang ketakutan adanya bledek apalagi di tengah sawah. Kadang kedatangan hujan ada yang membuat orang senang tidak terjadinya kemarau, dan hujan bisa menyembuhkan penyakit ketika bermain air hujan dengan izin Allah, dan ada yang membuat orang tidak senang karena mengingat masa lalunya dan hujan terus menerus bisa terjadi banjir.

Sore itu salsa, Ani, dan Dina sedang menikmati pemandangan. Mereka bermain-main, bercanda di gubuk pinggir sawah, tiba-tiba hujan turun begitu deras mereka pun gembira kedatangan hujan. Salsa dan Ani langsung hujan-hujanan sambil menari-nari dan berlari-lari. Lain halnya dengan Dina, Dina menangis diiringi dengan derasnya air hujan dan memandangi titik-titik air hujan yang berjatuhan. Setiap tetesan hujan membawa kenangan akan masa lalu yang tak terlupakan .

Enam tahun yang lalu, Dina dan Ranu mereka bersahabat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Mereka suka berjalan-jalan di taman, bermain pasir-pasiran, naik sepeda, dan berbagi cerita sambil berteduh di bawah pohon besar.

Apabila hujan turun mereka bersorak gembira dan main hujan-hujanan. Walaupun badan kedinginan tidak mereka rasakan.

Namun, semua berubah ketika Ranu harus pergi untuk pendidikan. Sejak saat itu hujan yang dulu penuh kenangan indah , kini menjadi kenangan yang menyedihkan. Sekarang bila turun hujan Dina merasa rindu dengan masa lalu. Masa-masa indah dengan Ranu.Andai saja waktu bisa di putar ingin rasanya kembali kemasa lalu yang begitu, tapi itu mustahil kita hidup harus kedepan bukan kebelakang.


Penulis :

Syifa Nazila Ramadhani