EPISTEMOLOGI MARXIS
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari teori pengetahuan, termasuk dasar, metode, dan ruang lingkup pengetahuan manusia tentang dunia. Istilah ini juga dikenal sebagai gnosiologi, yang berarti teori tentang pengenalan atau pengamatan (theory of cognition). Materialisme dalam filsafat Marxis berpendapat bahwa dunia dan hukum-hukumnya dapat diketahui sepenuhnya. Pengetahuan tentang hukum-hukum alam, yang diuji melalui eksperimen dan praktik, dianggap benar berdasarkan kebenaran objektif. Dalam pandangan ini, tidak ada benda yang tidak bisa diketahui; yang ada hanya benda yang belum diketahui, yang akan terbuka dan dapat dipahami melalui usaha ilmiah dan praktik.
Epistemologi berfokus pada teori pengetahuan, terutama terkait dengan metode, validitas, dan ruang lingkup pengetahuan. Epistemologi menyelidiki apa yang membedakan keyakinan yang dibenarkan dari opini. Istilah "epistemologi" berasal dari kata Yunani "episteme" (pengetahuan) dan "logos" (argumen atau alasan), yang mencerminkan berbagai aspek dari teori ini.
Walaupun istilah "epistemologi" relatif baru, bidang ini telah ada sejak lama dalam sejarah filsafat. Epistemologi Plato, misalnya, mencoba memahami apa yang perlu diketahui dan bagaimana pengetahuan, berbeda dari opini, bermanfaat bagi yang mengetahui. Epistemologi Locke berfokus pada operasi pemahaman manusia, sementara epistemologi Kant meneliti kondisi kemungkinan pemahaman manusia. Epistemologi Russell mengkaji bagaimana sains modern dapat dibenarkan melalui pengalaman sensorik. Banyak karya terbaru dalam epistemologi formal berusaha memahami bagaimana tingkat kepercayaan kita secara rasional dibatasi oleh bukti. Epistemologi feminis, di sisi lain, mencoba memahami bagaimana kepentingan mempengaruhi bukti dan batasan rasional kita.
Dalam konteks Marxisme, epistemologi berfokus pada materialisme. Materialisme adalah pandangan bahwa keberadaan tidak selalu melibatkan persepsi atau pengetahuan. Dialektika, dalam hal ini, adalah pandangan bahwa alam semesta terdiri dari entitas yang terus berubah melalui dinamika saling mempengaruhi. Epistemologi materialisme dialektis (Marxisme) berpendapat bahwa kebenaran (korespondensi kalimat dengan fakta) dapat diuji dengan memeriksa dugaan keadaan terkait dalam konteks lingkungan total. Dengan demikian, pengetahuan diperoleh melalui analisis terhadap keadaan yang bersangkutan.
Epistemologi Marxis tidak memerlukan pedagogi khusus; yang diperlukan hanyalah kejujuran dan keterusterangan dalam mengajarkan setiap subjek sebagaimana adanya. Filsafat Marxis atau teori Marxis adalah karya filsafat yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan materialis Karl Marx, serta karya yang ditulis oleh pengikut Marxisme Barat dan filsafat resmi Uni Soviet, yang mengadopsi pembacaan kaku terhadap Marx, terutama selama tahun 1930-an.
Filsafat Marxis tidak didefinisikan secara ketat sebagai sub-bidang filsafat karena pengaruh teori Marxis meluas ke bidang-bidang seperti estetika, etika, ontologi, epistemologi, psikologi teoritis, filsafat ilmu pengetahuan, politik filsafat, dan filsafat sejarah. Ciri utama Marxisme dalam filsafat adalah materialisme dan komitmennya pada praktik politik sebagai tujuan akhir pemikiran. Teori ini juga menekankan perjuangan proletariat melawan borjuasi. Louis Althusser, seorang ahli teori Marxis, mendefinisikan filsafat sebagai "teori perjuangan kelas," secara radikal membedakannya dari pandangan yang menganggap filsuf sebagai hakim netral.
Karl Marx lahir pada 5 Mei 1818 di Trier, sebuah kota yang saat itu merupakan bagian dari Provinsi Rhein-Hilir, Kerajaan Prusia. Ia lahir dari pasangan Heinrich Marx (1777-1838) dan Henriette Pressburg (1788-1863). Marx berdarah Yahudi; kakek dari pihak ibunya adalah seorang rabbi Belanda, sedangkan garis keturunan ayahnya mencakup rabbi Trier sejak 1723, sebuah peran yang dipegang oleh kakeknya, Majer Halevi Marx.